KKN Universitas Al-Qolam Malang pada Selasa (17/12/2024) pukul 16.00 WIB mendampingi kegiatan Sosialisasi Eco Pesantren yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum (RU IV) di desa Ganjaran, Gondanglegi, Malang.
Ini adalah kegiatan ke-3 kalinya dari KKN Al-Qolam Malang di Desan Ganjaran. Pada sosialisasi yang pertama, kegiatan ini dilakukan di Pondok Pesantren Mansyaul Ulum. Setelah itu, sosialisasi yang ke-2 dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Bukhori (RU V). Kegiatan ini dipimpin oleh istri Kepala Desa Ganjaran, Bu Muthmainnah untuk mensosialisasikan Eco Pesantren yang menjadi bagian program desa sekaligus bekerja sama dengan Mahasiswa KKN Al-Qolam untuk menciptakan Pesantren yang bebas dari sampah serta terciptanya kehidupan yang bersih dan sehat di desa Ganjaran, khususnya di Pondok Pesantren.
Selain dirasa perlu untuk mensosialisasikan program ini, juga untuk mengingatkan kepada para santriwan dan santriwati pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dimulai dengan menjaga kebersihan lingkungan, mengingat pesan Nabi Muhammad SAW: “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Program ini juga dihadiri oleh Bu Oliv, selaku pemateri dalam sosialisasi Eco Pesantren. Beliau sebagai Development Of Awareness, dirasa sangat cocok untuk menyampaikan materi tersebut. Lalu, Beliau berkata di sela-sela pembahasannya mengenai sampah :”Sampah itu bukan sebuah masalah. Jika kita mau memanfaatkan, sampah itu adalah berkah karena sebenarnya definisi sampah adalah Semoga Allah Melimpahkan Rahmat Pada Hambanya,” tutur beliau.
Dalam acara ini, para santriwan dan santriwati sangat antusias mendengarkan pemaparan yang disampaikan oleh Bu Oliv. Penyampaiannya yang ringan dengan bahasa yang mudah dipahami membuat para pendengar bisa mencerna apa yang dipresentasikan oleh beliau.
Di samping melakukan program sosialisasi, juga diputarkan video edukasi mengenai seekor penyu yang telah bertahun-tahun hidup dengan bernafas menggunakan satu hidung karena tersumbat oleh sedotan, ketika dicabut sedotan tersebut, hidung penyu itu berdarah karena sedotan yang telah lama bersarang di hidung penyu telah menjadi keras dan menancap panjang.
Untuk itu, selanjutnya kegiatan ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren yang lain agar desa Ganjaran menjadi desa yang bersih serta Pondok Pesantren dijadikan pokok awal dari pembangun kebersihan desa mengingat Pesantren adalah sebuah tempat yang sangat berpotensi adanya banyak sampah.
Tak lupa pula Desa Ganjaran dijuluki dengan Desa Santri karena banyaknya Pondok Pesantren yang ada di sini. Berangkat dari hal ini, Bu Muthmainnah berinisiatif selama jabatannya menjadi istri Kepala Desa untuk menjadikan Ganjaran sebagai salah satu desa yang asri dan terbebas dari sampah.