Hadapi Permasalahan Sampah, Kelompok 13 KKN Al Qolam Malang Mengadakan Sosialisasi dan Edukasi tentang Pengelolaan Sampah

Rabu, 11 Desember 2024 Kelompok 13 KKN Desa Sekar Banyu mengadakan Sosialisasi dan Edukasi tentang pengelolaan sampah dengan tema “Ketahanan pangan masyarakat dengan memanfaatkan material residual”.

Acara ini diadakan di Gedung serba guna Desa Sekar Banyu dan dihadiri oleh Perangkat perangkat Desa, Ranting NU, masyarakat Sekar Banyu, dan mahasiswa KKN. Narasumber acara ini yaitu Bapak Ahmad Yani yang merupakan Founding Father Akademi Sekolah Sampah Indonesia dan Wirausahawan yang bergerak di bidang persampahan. Acara sosialisasi dan edukasi ini dilaksanakan dengan alasan, berdasarkan hasil survey dan analisis kelompok KKN 13 univ. Al qolam, bahwa masyarakat sekitar Waduk dan Sungai Desa Sekar Banyu membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal ini disebabkankan beberapa faktor, salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah. Atas dasar inilah, kelompok KKN 13 Univ al qolam berinisiatif untuk mengadakan Sosialisasi dan Edukasi tentang persampahan.

MC sebagai pembawa acara membuka acara ini dengan pembacaan ummul kitab, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubhanul Wathan. Setelah menyanyikan lagu, acara dilanjut dengan sambutan yang disampaikan oleh ketua pelaksana, kepala desa, dan Dosen Pembimbing Lapangan. Setelah penyampaian sambutan selesai, memasuki acara inti yaitu sosialisasi dan edukasi yang dipandu oleh moderator.

Dalam pembukaan sosialisasi dan edukasi, bapak Ahmad Yani membeberkan fakta terlebih dahulu, bahwa Indonesia merupakan Negara penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah Cina di tingkat Internasional. Indonesia juga menjadi Negara penghasil sampah makanan terbesar kedua setelah Saudi Arabia. Itulah yang menjadi visi dan motivasi bagi Wirausahawan sampah ini bergelut di bidang pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah.

Ketika materi disampaikan oleh narasumber, para audiens antusias dan menyimak dengan dengan seksama. Beberapa ada yang menanggapi langsung ketika materi belum selesai disampaikan. Hal tersebut merupakan indikasi betapa semangatnya para audiens dalam mengikuti acara tersebut.

Di penghujung sosialisasi, narasumber mempraktikkan langsung cara membuat komposter. Komposter ini nantinya digunakan untuk mengurai sampah organik dan mentransformasikannya menjadi pupuk cair dan pupuk padat.

Setelah penyampaian sosialisasi dan edukasi tuntas, acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Mudin Desa Sekar Banyu. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara panitia, audiens dan para tamu undangan.

Penulis: Muhammad Nur Faysal Nasrullah