Kampus dan Urgensinya Mengembangkan Kepemimpinan Alternatif

Sumber: Pinterest

Di tengah hiruk pikuk politik terutama suksesi kepempinan nasional, seyogyanya tidak juga melewatkan perhatian kita pada kepemimpinan alternatif untuk bergerak berkontribusi pada pengembangan kesejahteraan umat. Sebab hakekatnya, keberhasilan bangsa ini tidak melulu tergantung pada kepimimpinan formal ( baca: presiden) akan tetapi kepemimpinan dari seluruh elemen masyarakat.

Tugas utama pemimpin adalah mengupayakan semua potensi dan sumber daya secara maksimal untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tentu perlu pembacaan situasi terkini dan masa depan sambil menghikmahi masa lalu agar tujuan yang ingin dicapai relevan dan membawa kebaikan.

Oleh karena itu, kepemimpinan mutlak beberengan dengan kesadaran gerak sejarah, jika tidak, kepimpinan akan menjadi usang. Kepemimpinan alternatif, bukan kepemimpinan tandingan atas kepemimpinan formal atau non formal. Jika kepemimpinan formal terserap dengan proses proses politik atau birokrasi, serta ditopang oleh otoritas legal, pemimpinan non formal ditopang oleh kekuatan tradisi, sistem sosial dan keagamaan, maka pemimpun alternatif lebih pada kekuatan ide dan gagasan.

Dengan demikian diluar 2 kategori kepemimpinan yg sudah eksis bertali zaman didenyut kehidupan kita, maka ada kepemimpinan alternatif yang keberadaannya tidak bisa dinafikan.

Kampus sebagai lembaga pewarisan dan pengembangan ide, pengetahuan dan gagasan bisa mengambil peran dalam mengisi ruang ini. Siapkah kampus kita? Sudahkan dengan sadar merebut kepeminpinan alternatif ini? Mari kita jawab sendiri sendiri.

 

Ahmad Atho’ Lukman Hakim, M.Sc

Ketua LP3M IAI Al-Qolam Malang