Workshop dan Pendampingan; Strategi Proposal Penelitian dan PkM Lolos Hibah Nasional

Tuntutan tridharma perguruan tinggi mewajibkan dosen tidak hanya melaksanakan pengajaran, tetapi juga harus melaksanakan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2kM). Penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi dan pengembangan keilmuan yang relevan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Adapun pengabdian kepada masyarakat diharapkan menjadi media seluruh civitas akademika di lingkungan IAI Al-Qolam Malang untuk terlibat dalam pengembangan kemaslahatan hidup masyarakat.

Guna meningkatkan mutu riset dan PkM di kampus, LP3M IAI Al-Qolam Malang bekerjasama dengan Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang mengadakan workshop dan pendampingan strategis agar proposal Penelitian dan PkM dapat lolos hibah nasional, salah satunya di program hibah Litapdimas Kementerian Agama. Workshop ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Juni 2022 mulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.45 WIB.

     

Workshop dan pendampingan ini diikuti oleh 38 dosen yang berasal dari IAI Al-Qolam Malang, STIT Ibnu Sina Kepanjen dan Universitas Raden Rahmat Malang. Antusiasme dosen-dosen tersebut didasari karena keinginan untuk belajar meningkatkan keterampilan dan kapasitas dalam penelitian dan pengabdian masyarakat terutama agar lolos pada hibah nasional seperti Litapdimas.

Workshop ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 IAI Al-Qolam Malang (Achmad Beadie Busyroel Basyar, M.Pd), “Adanya workshop ini sangat bermanfaat mengingat hampir beberapa waktu ini kampus IAI Al-Qolam mengalami penurunan kapasitas, baik secara kualitas maupun kuantitas,” ungkap Wakil Rektor I IAI Al-Qolam Malang tersebut.

     

Workshop ini memberi arahan kepada dosen-dosen IAI Al-Qolam dalam pembuatan proposal Penelitian dan Pengabdian, memberi trik untuk menemukan celah temuan dalam penelitian sebelumnya, serta beberapa strategi agar bisa bermanuver dari kegagalan pengajuan proposal. Prof. Dr. Zuliati Rochmah, selaku narasumber utama dari Universitas Brawijaya Malang dan salah satu reviewer program penelitian hibah nasional, menekankan pentingnya daya kritis peneliti dalam memandang fenomena. Daya kritis merupakan salah satu aspek penting yang kerap dikesampingkan oleh peneliti, padahal aspek ini dapat menjadi titik tolak proposal dapat lolos hibah.

Pada tahap materi kedua setelah Ishoma, dilanjutkan dengan pendampingan penyusunan proposal oleh Dr. Eti Setiawati, M.Pd. Pada tahap ini peserta workshop membentuk kelompok kecil untuk berdiskusi tentang penyusunan proposal yang sesuai dengan standar hibah nasional dengan didampingi oleh Tim PkM Universitas Brawijaya.

-FM.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *